Sabtu, 04 Oktober 2014

DALANG GERAKAN 30 SEPTEMBER DALAM BERBAGAI VERSI

1.latar belakang gerakan G30S
Gerakan G30 S merupakan sebuah gerakan untuk menyelamatkan pemerintahan dari isu dewan jendral (menurut PKI) yang akan menumbangkan presiden soekarno yang berkuasa pada saat itu. Pada saat itu. Dalam peristiwa G30S terdapat banyak unsur yang masih perlu diteliti dengan mendalam dan objektif, mulai dari keterlibatan PKI sampai kepada peran soeharto. Salah satu unsur adalah peran soekarno.
2.gerakan 30 September dalam berbagai Versi:
Ada 3 Versi mengenai gerakan 30 september diantaranya:
a.    Versi Buku Putih/ Pemerintah
b.    Versi Wartawan
c.    Versi Saksi dan Pelaku
Adapun teori-teori mengenai G30S adalah sebagai berikut:
Ø  Teori keterlibatan PKI
·      Pendukung
Setelah gagalnya kudeta, para penguasa baru langsung menuduh PKI sebagai dalang utama dari gerakan ini dan tuduhan ini langsung dijadikan sebagai versi resmi orde baru. Versi ini di dukung oleh sebagaian besar penulis indonesia selama orba seperti Notosusanto 1968, Sulastomo 1989 serta penulis barat khususnya yg dekat dengan pemerintahan AS seperti Brackman 1969, dan Pauker 1969.
·      ·Motif
Pengambil alihan kekuasaan untuk mendirikan negara komunis
·      Petunjuk-petunjuk
Petunjuk-petunjuk teori ini adalah hasil2 sidang2 pengadilan kelompok untung dan anggota2 PKI yang diadakan pada tahun-tahun sesudah kudeta (misalnya pengakuan Sjam, Njono, Sudisman, Peris Perpede, Dani, Supardjo). Petunjuk lain adalah posisi PKI sebelum kudeta yang semakin kuat dan tradisi PKI dalam melakukan pemberontakan2; kehadiran Aidit di halim dan keterlibatan pemuda rakyat dalam kegiatan di kota; serta edisi koran PKI harian rakyat pada tanggal 2 oktober 1965 yang mendukung kudeta.
·      Pelaksanaan
Menurut rencanaya, kudeta dilakukan seolah olah terjadi pemberontaan intern AD, sehingga PKI tidak muncu sebagai pelaku. Pimpinan AD akan dilenyapkan, dan daqlam keadaan kacau yg ditimbulkan , PKI akan mendapatkan simpati rakyat, sehingga revolusi dapat dilanjutkan dengan dukungan massa PKI. Soekarno akan memberikan dukungan secara resmi, sehingga hasil kudeta disahkan.
Pemberontakan intern AD disiapkan biro khusus/Sjam yang ditugaskan oleh Aidit :
·      Alternatif
·      Alasan kegagalan kudeta PKI
·      Keberatan terhadap versi PKI
Ø  Teori perwira2 progresif
·      Sekelompok perwira progresif yang berasal dari divisi diponegoro merasa tidak puas dengan cara kehidupan mewah pimpinan AD di jakarta yang dianggapnya tidak sesuai dengan semangat revolusi serta merugikan anak buahnya. Pimpinan AD itu ingin dibersihkan supaya politik soekarno dapat dilanjutkan. Disamping itu mungkin ada tujuan lain, yaitu mencegah kudeta oleh pihak dewan jendral
Ø  Teori keterlibatan (a) AD, (b) soeharto
·      menghancurkan PKI dan menjatuhkan Soeharto
·      (b) menghancurkan PKI, menjatuhkan soekarno dan menyingkirkan kubu2 lain dalam AD, menjadi pahlawan dan presiden
Ø  Teori keterlibatan CIA
·      Pada masa perang dingin, AS sangat prihatin mempertahankan dunia bebas terhadap dunia jahat. Sesuai dengan teori domino mereka khawatir bahwa indonesia yang mempunyai posisi strategis, dengan soekarno sebagai pemimpin akan jatuh ke dalam tangan komunis: dunia bebas, termasuk modal AS di indonesia, sangat terancam. Soekarno dan PKI harus dijatuhkan
Ø  Teori Chaos (lebih dari satu dalang)
·      Adanya baik bukti maupun argumen yang berlawanan dan bertentangan dalam setiap versi yang menyalahkan salah satu unsur tunggal. Disamping itu, situasi politik pada saat itu sangat rumit. Setiap pihak ingin menyiapkan diri untuk perkembangan2 yang mungkin akan terjadi, misalnya wafatnya soekarno. Ppetunjuk2 atas persiapan demikian belum membuktikan adanya sebuah rencana untuk melakukan kudeta
Ø  Teori keterlibatan Soekarno
Teori keterlibatan soekarno didasarkan pada sejumlah petunjuk mengenai kegiatan dan perilaku soekarno pada saat menjelang kudeta, dan sesudah kudeta.
Menjelang kudeta, soekarno semakin memihak kepada PKI dan dalam politiknya semakin  bertentangan dengan oposisi, terutama AD. Terdapat sejumlah kegiatan soekarno yang dapat dicurigai sebagai perencanaan kudeta dengan tujuan mengahiri oposisi. Kebanyakan kegiatan yang demikian dikutip oleh Dake (1973) berdasarkan keterangan ajudan soekarno, Widjanarko di depan pengadilan.
Keberadaan soekarni di halim yang digunakan sebagai markas kelompok untung selama kudeta berjalan, dan sikapnya selama di halim dianggap sebagai petunjuk atas keterlibatannya.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar